Warning: session_start(): open(/home/beritasoreid/public_html/src/var/sessions/sess_a6c3eeab8a3196b310fd7f256c8bac0e, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritasoreid/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritasoreid/public_html/src/var/sessions) in /home/beritasoreid/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Atasi Pachuca, Real Madrid Juara Piala Kontinental - Kabarsore

Atasi Pachuca, Real Madrid Juara Piala Kontinental

3 days ago 1
ARTICLE AD BOX
Dalam laga itu, El Real langsung membongkar pertahanan Pachuca lewat serangan yang fokus di dua sayap. Mendominasi penguasaan bola, Los Blancos kecolongan aksi Nelson Deossa menerobos kotak penalti pada menit ke-15. Tapi Nelson gagal usai terjatuh. Sempat diprotes pemain Pachuca, tapi wasit menilai tak ada pelanggaran.

Real Madrid terus mengurung pertahanan Pachuca sampai pada menit ke-37. Umpan kerjasama Jude Bellingham-Vinicius Junior diselesaikan Kylian Mbappe. Madrid pun unggul 1-0. Gol kedua El Real terjadi pada menit ke-53 lewat tendangan Rodrygo di area penalti Pachuca yang tak dapat dijangkau kiper Moreno. Wasit Jesus Valenzuela meninjau ulang gol Rodrygo karena dianggap offside. Usai cek VAR, Valenzuela menilai gol Rodrygo sah.

Pada menit ke-81, aksi Lucas Vazquez di kotak penalti Pachuca terpaksa dihentikan pemain lawan. Wasit mengecek VAR dan memutuskan terjadi pelanggaran kepada Vazquez. Sebagai algojo penalti, Vinicius membawa Real Madrid unggul 3-0. Saat injury time Angel Mena menaklukkan Thibaut Courtois, tapi gol dibatalkan karena Mena offside.

Sementara sukses membawa Real Madrid juara Piala Interkontinental membuat pelatih Carlo Ancelotti menjadikan Los Blancos meraih gelar ke-15 di bawah arahannya. Catatan itu memecahkan rekor sebagai tersukses sepanjang sejarah Los Blancos. 

Dalam dua periode kepemimpinannya di Santiago Bernabeu, yakni pada 2013-2015 dan sejak 2021 hingga saat ini, Ancelotti mempersembahkan tiga gelar Liga Champions, dua gelar LaLiga, dua Copa del Rey, dua Supercopa de Espana, tiga Piala Super UEFA, dan dua Piala Dunia Antarklub, serta satu Piala Interkontinental. Rekor sebelumnya dipegang Miguel Munoz yang membawa Real Madrid meraih 14 trofi selama 14 tahun kepelatihannya pada 1960-1974.

"Saya sangat senang. Ini sebuah kesuksesan. Kami memiliki perbedaan kualitas, tetapi sikap tepat juga penting," ujar Ancelotti. Para pemain Real Madrid juga memberikan apresiasi tinggi kepada Ancelotti atas kepemimpinannya. "Selamat untuk pelatih, dia pantas mendapatkannya. Dia memberikan kami kebebasan, dan dia sempurna untuk kami," kata Vinicius.

Ancelotti tidak hanya mencetak sejarah di Real Madrid tetapi juga dalam sepak bola Eropa. Dia jadi satu-satunya pelatih yang memenangi gelar liga di lima liga top Eropa, yakni Spanyol (Real Madrid), Italia (AC Milan), Jerman (Bayern Muenchen), Inggris (Chelsea), dan Prancis (Paris Saint-Germain).

Selain itu, dia juga memegang rekor sebagai pelatih dengan gelar Liga Champions terbanyak, yakni lima kali dengan dua di antaranya bersama AC Milan pada 2003 dan 2007, serta tiga bersama Real Madrid.

Kesempatan bagi Ancelotti menambah koleksi trofinya pada Januari 2025 saat Real Madrid berlaga di Supercopa de Espana di Jeddah, Arab Saudi. Los Blancos akan menghadapi Mallorca di semifinal pada 9 Januari, sebelum kemungkinan bertemu Barcelona atau Athletic Club di di final tiga hari kemudian. ant
Read Entire Article